June 30, 2010

NTB Tak Lagi Krisis Listrik

| June 30, 2010 | 0 comments

PLN Akhiri Pemadaman Hari Ini

MATARAM-Seperti janjinya, PLN Wilayah NTB akan menuntaskan krisis listrik di NTB tanggal 30 Juni. Hari ini merupakan merupakan batas akhir memenuhi janji itu. Mulai tanggal 1 Juli besok dan seterusnya, masyarakat di NTB khususnya di Pulau Lombok tidak akan lagi merasakan nyala bergilir.
‘’Insya Allah krisis listrik sudah teratasi,’’ kata Manajer Teknik PLN Wilayah NTB Akbar Ali pada Lombok Post, kemarin. Sebenarnya janji PLN mengatasi krisis listrik di akhir Juni maju lebih awal. Sejak 26 Juni lalu, mesin sewa yang dipasang di PLTD Tanjung Karang Ampenan dan PLTD Taman, Mataram sudah mulai beroperasi. Di PLTD Taman sebesar 10 MW dan di PLTD Tanjung Karang 2 X 10 MW. ‘’Bisa dirasakan sendiri kan sejak dua hari lalu pemadaman sudah tidak seperti yang dulu lagi,’’ ujarnya.

Soal adanya beberapa kali pemadaman beberapa hari ini, menurut Akbar itu merupakan gangguan ringan. Saat ini, kondisi PLN Wilayah NTB seperti orang yang baru sembuh dari sakit panjang. Karena itu tidak bisa berubah drastis, harus menyesuaikan sedikit demi sedikit.
Contohnya distribusi listrik. Saat ini jaringan mengggunakan 20 KV. Dengan kemampuan seperti ini idealnya beban maksimal yang dialiri di bawah 70 MW. Namun faktanya beban yang lewat mencapai 110 MW. Kondisi inilah yang kadang membuat adanya gangguan. ‘’Untuk antisipasi, kami akan membangun transmisi. Ada tiga tempatnya, di Perumnas untuk suplai daerah Mataram dan sekitarnya. Transmisi di Sengkol untuk suplai daerah Lombok Tengah dan Jeranjang untuk suplai daerah Lombok Barat. Selain itu dalam waktu dekat akan dibangun transmisi di Selong untuk suplai daerah Lotim,’’ paparnya.
Dengan kekuatan 20 KV tersebut memang cukup berisiko untuk dilewati oleh daya 110 MW. Apalagi untuk daerah Lotim yang jaraknya cukup jauh, perlu ada transmisi. Sebagai solusi konkret akan ada penambahan mesin khusus di Lotim. Mesin tersebut akan ditempatkan di PLTD Paok Motong yang beberapa hari lalu mesinnya sudah tiba sebagian. ‘’Agar Lotim bisa aman, mau tidak mau harus ada penambahan mesin di PLTD Paok Motong. Saat ini daya yang disuplai ke Lotim masih dari Mataram, dan itu cukup berisiko. Kita khawatirkan kalau ada gangguan jaringan bisa mati total di Lotim,’’ ujarnya.

Kebutuhan daya di Lotim memang paling besar, mencapai 35 MW. Mesin di PLTD Paok Motong hanya 20 MW. Suplai dari Mataram sebesar 15 MW itu terlalu berisiko dengan kondisi jaringan saat ini.
Wilayah eks KLP Sinar Rinjani juga akan dilayani. Mereka tidak akan lagi merasakan nyala bergilir. Tapi tetap saja untuk menjamin itu semua, secara khusus ditegaskan Akbar Lotim tetap butuh tambahan mesin. Itulah sebabnya dia berharap masyarkat Lotim bisa membantu. Penolakan yang dilakukan segelintir pihak terkait pemasangan mesin tambahan akan merugikan masyarakat Lotim seluruhnya.
Disebutkan Akbar, untuk daerah eks KLP saja membutuhkan daya 7 MW. Ini lebih tinggi dari Kabupaten Dompu yang butuh 6 MW. Sementara untuk Taliwang (KSB) butuh 8 MW. Jadi jelas sekali kalau kebutuhan listrik di Lotim cukup besar. ‘’Kalau ada penambahan mesin lagi di Lotim, listrik di sana bisa aman,’’ katanya.
Senada dengan Akbar, Manajer Sektor Lombok, Anang Widjayanta mengatakan, ada beberapa penyesuaian jaringan dan pasokan listrik dari mesin sewa yang terpasang. Namun itu sifatnya teknis. ‘’Ini hanya gangguan kecil dan relatif mudah diatasi. Kita sedang atur format yang pas untuk suplai ini, khusunya untuk kebutuhan Lotim,’’ jelasnya.
Khusus untuk tambahan mesin yang akan dioperasikan di PLTD Paok Motong, PLN menargetkan akhir Juli sudah beroperasi. ‘’Jika itu rampung maka kebutuhan listrik untuk Lotim benar-benar aman. Di luar itu tak ada masalah,’’ paparnya.
Anang juga berharap dukungan dan doa masyarakat terhadap upaya pemulihan kondisi listrik NTB yang dilakukan PLN saat ini.
Keberhasilan PLN Wilayah NTB mengatasi krisis listrik saat ini menjadi kado ulang tahun PLN Wilayah NTB yang kedelapan. Hanya saja, setelah keluar dari krisis itu tidak langsung 100 persen PLN pulih. ‘’Kita ini ibarat baru keluar dari ruang gawat darurat. Ada masa pemulihan,’’ kata GM PLN Wilayah NTB Purwanto S Panambang menganalogikan kondisi PLN saat ini.
Dalam beberapa waktu ke depan, dalam intensitas yang kecil akan ada pemadaman. Hanya saja tidak seperti sebelumnya yang pemadamannya rutin dan panjang. Pemadaman nanti, terjadi karena adanya gangguan kecil dan mesin yang masih dalam tahap “pemanasan”. ‘’30 Juni bisa selesai (krisis) dan kita akan terus membaik,’’ katanya.
Selain itu PLN juga akan segera mendapat tambahan daya dari mesin relokasi dari Bengkulu. Mesin berkekuatan 5 MW tersebut diperkirakan rampung 5 Juli mendatang. Selain itu beberapa mesin yang dalam proses perbaikan di PLTD Tanjung Karang Ampenan juga akan rampung.


Pemadaman Berkurang

Sebagian mesin sewa yang rencananya ditempatkan di PLTD Paok Motong, Lotim belum dipasang. Pantauan Lombok Post, dua unit mesin masing-masing berkekuatan 6 MW masih mangkrak di PLTD Paok Motong.
Sebelumnya, pihak PT Arena yang menjadi suplier mesin itu mengatakan, pemasangan ditargetkan tuntas Agustus mendatang. ‘’Jika tidak ada gangguan, bulan puasa sudah bisa beroperasi,’’ kata Asri Hadi dari PT Arena.
Spesifikasi mesin yang didatangkan PLN NTB ini berbeda dengan sosialisasi yang disampaikan kepada masyarakat beberapa waktu lalu. Dijelaskan, mesin yang akan dipasang di PLTD Paok Motong, terdiri atas sepuluh mesin yang masing-masing berkekuatan 1 MW.
Pihak PLTD Paok Motong belum bisa memberikan keterangan terkait perbedaan spesifikasi mesin dan jadwal pemasangannya.
Kepala PLTD Agiek Subagio yang ditemui koran ini siang kemarin enggan ditemui wartawan. ‘’Saat ini masih sibuk jelang 30 Juni. Jadi Pak Agiek belum bisa menerima tamu,’’ kata salah seorang Satpam pada Lombok Post.
Meski demikian, mulai beroperasinya mesin sewa di PLTD Ampenan dan PLTD Taman, Mataram cukup berpengaruh terhadap intensitas pemadaman listrik di Lotim. Dalam tiga hari terakhir, tidak ada pemadaman listrik dalam waktu lama. Kalaupun ada pemadaman di malam hari, hanya berlangsung kurang dari satu jam. ‘’Sekarang sudah tidak lagi satu malam nyala satu malam padam,’’ kata Irfan, salah seorang warga.


Listrik Sumbawa Normal

Sementara itu, target normalisasi listrik di wilayah Sumbawa dan sekitarnya maju dua hari dari waktu yang telah ditetapkan.
Senin (28/6) lalu pihak PLN Cabang Sumbawa telah menguji coba pembangkit yang didukung oleh empat unit mesin baru. ’’Syukurlah, berkat kerja keras seluruh teman-teman di PLN Sumbawa, dan dukungan doa dari masyarakat kami bisa menyelesaikan tugas dengan lancar,’’ kata Manajer PLN Sumbawa Soprapto pada koran ini kemarin.
Suprapto mengaku masih ada pekerjaan yang bersifat penyempurnaan, seperti bangunan pendukung. Namun pemadaman tidak akan ada lagi seperti yang telah disosialisasikan kepada masyarakat. ’’Ini yang terpenting,’’ katanya sambil tersenyum.
Ekspresi yang nampak pada wajah Suprapto berbeda dengan sebulan hingga seminggu lalu. ’’Siapa yang tidak senang, ketika sebuah masalah besar yang menyangkut kepentingan banyak orang bisa teratasi,’’ ujarnya.
Dengan telah mulai dilakukan uji coba dan tidak ada masalah berarti sebanyak sekitar 71.700 pelangan PLN di Kabupaten Sumbawa dan sekitarnya sudah tidak mengeluhkan adanya pemadaman bergilir.
Rencananya Dirut PLN Dahlan Iskan akan datang meninjau langsung kondisi listrik di Sumbawa dan sekitarnya. ’’Selain listik sudah normal, kami juga ada kebanggaan dijenguk Direktur Utama PLN beserta rombongan,’’ katanya.
Sementara itu Widyanto, karyawan bagian pemeliharaan di PLN Sumbawa mengatakan, untuk mengejar target tersebut, mereka harus kerja ekstra. ’’Rasa capek fisik dan psikis yang kami rasakan sejak mesin tiba pada 20 Juni lalu, sekaligus dilakukan pemasangan dan dioperasikan lancar, maka capek itu seperti tidak ada,’’ tuturnya ketika menemani koran ini melihat mesin yang telah terpasang rapi.

Pemadaman Bergilir Tidak Akan Terjadi

Sementara itu Humas PLN Bima Bambang mengatakan, pemadaman bergilir di wilayah Kota Bima, Kabupaten Bima, dan Dompu tidak akan terjadi lagi. Optimisme itu merujuk pada tiga unit mesin sewa dari PT Sewa Tama berdaya 3 WM sudah bisa dioperasikan. Bahkan tiga unit mesin itu sudah difungsikan sejak 25 Juni lalu.
Selain tiga mesin sewa tersebut, sejumlah mesin PLN yang mengalami gangguan sebelumnya juga sudah bisa beroperasi kembali. Kendati masih ada beberapa unit yang saat ini masih dalam tahap perbaikan. ‘’Dengan beroperasinya mesin sewa dan sejumlah mesin yang mengalami gangguan sebelumnya, saat ini daya listrik yang ada di PLN Bima terjadi surplus daya sebesar 200 kilowatt,’’ terangnya.
Dijelaskannya, daya yang dihasilkan sejumlah mesin PLN saat ini sebesar 22,8 Mega Watt. Sedangkan saat beban puncak, kebutuhan daya listrik untuk masyarakat Bima dan Dompu, sebesar 22,6 Mega Watt. ‘’Sejumlah mesin yang masih mengalami gangguan terus kita upayakan untuk diselesaikan, agar kita memiliki cadangan daya listrik yang lebih, ketika ada gangguan,’’ katanya.
Sejak 25 Juni lalu diakui Bambang, di wilayah Bima-Dompu sudah tidak ada lagi pemadaman bergilir. Kalaupun ada pemadaman, itu sifatnya emergensi dan hanya berlangsung sebentar. ‘’Kalau dulu jadwal pemadaman kita di Bima 1 x 3, terakhir 1 x 5 sekarang sudah tidak ada lagi. Kecuali karena ada gangguan yang sifatnya tiba-tiba,’’ ujarnya.

Source : www.lombokpost.co.id

0 comments:

 
© Copyright 2010. yourblogname.com . All rights reserved | yourblogname.com is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com - zoomtemplate.com