July 28, 2010

Satu Dewan Pecahkan Rekor Termalas

| July 28, 2010 | 0 comments

MATARAM—Rutin terima gaji setiap bulan, tinggi pula gajinya itu, tidak embuat salah seorang anggota DPRD Kota Mataram ‘’tobat’’ dari kemalasannya. Badan Kehormatan (BK) pun sudah lelah memberikan peringatan baik secara lisan maupun tertulis, namun si anggota dewan terhormat ini tetap saja cuek dan meneruskan tradisi malasnya.
Informasi yang koran ini dapatkan, salah seorang anggota dewan dari partai yang tidak lolos Parliemantary Treshold selama ini rajin tidak masuk kantor. Artinya, dalam beberapa sidang paripurna yang mestinya dihadiri, anggota dewan ini tetap tidak masuk. Dari catatan BK, dia termasuk pemecah rekor dalam hal kemalasan.
‘’Ada tingkatan kinerja yaitu tinggi, sedang dan rendah. Di dewan kota hanya satu orang yang rendah, yaitu inisial SR,’’ beber Ketua BK DPRD Kota Mataram Husni Thamrin pada wartawan, kemarin.
Dibeberkan Husni, dalam beberapa kali sidang yang pernah dilakukan dewan, si SR ini bisa dihitung dengan jari tingkat kehadirannya. Pun kalau dia hadir dalam sidang, sering kali banyak izin duluan keluar tanpa alasan yang jelas. Ketika diminta klarifikasi oleh BK pun beralasan kesibukan partai dan agenda lainnya.
‘’Ini sudah jadi buah bibir. Tidak hanya para wartawan yang nanya, kawan-kawan sesama dewan pun sering nanya masalah ini,’’ kata pria berjenggot yang dikenal vokal ini.
Dari catatan BK, SR dalam sebulan kadang hanya dua kali nongol di dewan, itu pun tidak lama bertahan, sekadar setor muka dan absen. Dengan cara ini anggota dewan yang digaji belasan juta perbulan ini tetap dihitung hadir.
‘’Dalam aturan yang bisa dilaporkan adalah yang 3 bulan berturut-turut tidak hadir,’’ katanya.
Sikap satu-satunya anggota dewan di Mataram ini menurut Husni tidak mencerminkan publik figur dan wakil rakyat. Sebagai orang yang diberikan amanat oleh rakyat, mestinya bisa menjalankan kewajibannya sebagai anggota dewan. Bahkan dengan keras politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini memberikan saran bagi SR untuk mengundurkan diri sebagai anggota dewan.
‘’Kalau merasa sulit atur waktu karena banyak program luar undurkan diri saja,’’ usulnya.
Kenapa tidak diberikan efek jera dengan merilis nama anggota dewan malas pada publik ?
‘’Saya rasa teman-teman wartawan sudah tahu siapa orangnya. Lagian hanya satu anggota dewan yang malas. Teman-teman yang lain kalau pun tidak hadir itu karena ada tugas kunjungan ke daerah,’’ kata Husni.
Sementara itu, Ketua GP Anshor NTB Suaeb Qury mengatakan ulah anggota dewan yang malas merupakan penyakit kronis. Masyarakat sebagai konstituennya harus memberikan sanksi, dari partai pun harus mengambil tindakan tegas.
‘’BK bisa memanggil dan memberikan teguran. Selain itu untuk memberikan efek jera, BK hendaknya rajin mengumumkan pada publik tentang tingkat kehadiran dewan,’’ ujarnya.
Kata Suaeb, jika anggota dewan terhormat yang dipilih oleh rakyat malas hadir dalam kegiatan di dewan, patut dipertanyakan perjuangannya untuk rakyat. Sebagai anggota dewan, bentuk perjuangannya dalam pengambilan keputusan politik.
‘’Lha kalau malas masuk, apa yang diperjuangkan untuk masyarakat. Jangan makan gaji buta,’’ katanya.

Source : lombokpost.co.id

0 comments:

 
© Copyright 2010. yourblogname.com . All rights reserved | yourblogname.com is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com - zoomtemplate.com